KLASIFIKASI DAN AKUNTANSI KOMPARATIF

Posted: April 9, 2013 in Uncategorized

Klasifikasi diperlukan karena adanya diversitas, dan untuk memberi gambaran yang lebih jelas tentang diversitas tersebut. Akuntansi dari sejumlah negara berkembang dengan menggunakan klasifikasi budaya yang diidentifikasi. Adapun negara tersebut adalah india dan Malaysia sebagai wakil-wakil dari budaya Anglo American, Brazil, Argentina, dan Mexico, sebagai wakil-wakil negara-negara Latin, China, Indonesia , dan thailand sebagai wakil negara-negara Asia, serta Polandia, Rusia dan Republik Cekoslakia yang merupakan negara-negara Eropa Timur.

3.1  Klasifikasi Sistem Akuntansi dan Pelaporan

           Klasifikasi ini bertujuan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik mengenai:

  1. Sejauh mana kesamaan atau perbedaan antar akuntansi
  2. Pola perkembangan sistem akuntansi nasional individual serta potensi prubahannya
  3. Faktor-faktor yang menyebabkan mengapa beberapa sistem mempunyai pengaruh yang dominan sementara yang lain tidak

Klasifikasi ini bermanfaat bagi para pembuat kebijakan dalam menaksir prospek dan problem konvergensi akuntansi internasional. Bagi pembuat kebijakan tigkat nasional, klasifikasi ini akan menjadikan para pengambil kebijakan lebih mampu untuk memprediksi problem-problem yang akan timbul dan juga mengidentifikasikan solusinya dengan mempelajari pengalaman negara-negara yang mempunyai pola perkembangan yang serupa.

Pendekatan yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah

3.1.1        Pendekatan deduktif

            Pendekatan ini diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang relevan dan menghubungkan faktor-faktor ini dengan praktik akuntansi nasional, disusun oleh pola pengelompokan internasional. Dalam pendekatan ini pengelompokkan berdasarkan praktik-praktik akuntansi nasional dan kemudian disusun penjelasannya mengenai faktor-faktor ekonomi, sosial, politik, dan budaya yang terkait dengan klasifikasi tersebut.

            Seorang pakar bernama Gerhard Muller (1967) mengidentifikasi 4 pendekatan perkembangan akuntansi. Yaitu:

  1. Dalam pola ekonomi makro, akuntansi bisnis korelasi erat dengan kebijakan ekonomi nasional. Tujuan perusahaan biasanya mengikuti kebijakan ekonomi. Disini, laba akuntansi akan diratakan untuk menciptakan stabilitas bisnis dan ekonomi., depresiasi akan disesuaikan (diadjust) untuk mendorong pertumbuhan, diciptakan cadangan khusus untuk menciptakan investasi, dan akuntansi pertanggungjawaban disusun untuk memenuhi kebutuhan ekonomi makro. Menurut Muller, Swedia, Prancis dan Jerman merupakan contoh dari pendekatan ini.
  2. Dalam pola ekonomi mikro, akuntansi dipandang sebagai cabang ekonomi bisnis. Dalam pola ini orientasi fundamental eksis terhadap entitas ekonomi individual. Disini konsep akuntansi diderivasi dari analisis ekonomi. Sebuah konsep yang fundamental adalah mengenai pemeliharaan modal moneter yang diinvestasi pada perusahaan tersebut. Akuntansi nilai pengganti (replacement value accounting) sebagaimana yang digunakan oleh sejumlah perusahaan di Belanda. Demikian juga penyusunan pelaporan segmen dan disklosur biaya karyawan, pensiun, komitmen jangka panjang dan sebagainya.
  3. Dalam pola idisiplin independen, akuntansi dipandang sebagai fungsi jasa dan diderivasi dari praktik bisnis. Pragmatisme dan judgement berakar disini. Akuntansi dipandang mampu untuk menyususn kerangka konseptual sendiri. Yang diderivasi dari praktik bisnis yang sukses. Laba merupakan ukuran pragmatis yang nampak bermanfaat dalam praktik, serta disklosur yang penuh dan wajar merupakan sebuah PABU yang berkembang dari tahun ketahun. AS dan Inggris merupakan contoh pendekatan ini
  4. Dalam pola akuntansi seragam (uniform accounting patern) akuntansi dipandang sebagai cara administrasi dan pengendalian yang efisien. Disini diadopsi sebuah pendekatan akuntansi yang lebih ilmiah dimana sebuah pendekatan yang seragam untuk pengukuran, disklosur, dan penyajian akan mempermudah penggunaannya sebagai laat pengendalian untuk semua tipe bisnis oleh semua pengguna, termasuk manajer, pemerintah, dan otoritas pajak. Ekonomi dengan perencanaan terpusat dan juga negara-negara lain yang ketrlibatannya pemerintah dalam ekonomi adalah kuat, seperti Perancis, Jerman, Swedia, Swiss merupakan contoh dari pendekatan ini.

Persepsi Mueller adalah terdapat pengaruh lain yang lebih luas terhadap perkembangan akuntansi, seperti misalnya sistem hukum, sistem politik, dan iklim sosial. Tetapi menurut Radebaugh dkk (2006) faktor-faktor ini mungkin sudah terwakili dalam faktor-faktor lingkungan yang diidentifikasikan oleh Mueller.

3.1.2        Pendekatan Induktif

Pendekatan ini dimulai dengan menganalisis praktik-praktik akuntansi individual. Analisis ini oleh Nair dan Frank (1980) yang melakukan pembedaan empiris antara praktik-praktik pengukuran dan disklosur karena praktik-praktik ini dianggap mempunyai pola perkembangan yang berbeda. Hasil analisis ini memungkinkan untuk mengidentifikasikan empat kelompok pengukuran yaitu model-model Persemakmuran Inggris, Amerika Latin, Eropa Kontinental dan AS. Setelah itu Nair dan Frank memperkirakan hubungan antar kelompok tersebut dengan sejumlah variabel penjelas. Variabel-variabel ekonomi dan budaya berhubungan erat dengan sejumlah praktik disklosur dan variabel-variabel perdagangan berhubungan dengan praktik pengukuran tidak terbukti.

3.2              Akuntansi Anglo-American

Akuntansi ini ditemukan dinegara-negara dimana Inggris mempunyai pengaruh kolonial yang kuat, seperti di Australia, Kanada, Hongkong, India, Irlandia, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura, Afrika Selatan, dan Malaysia. Negara-negara ini cenderung untuk memenuhi kebutuhan investor dan relatif kurang koncervatif serta lebih transparan daripada negara-negara Latin dan Jerman.

3.2.1        India

Pada tahun 1950-an, lebih dari 50% rakyat India berada dalam kemiskinan, pertumbuhan ekonomi serta berbagai indikator sosial juga membaik. Tetapi selama dasawarsa yang lalu India mengalami perkembnagan ekonomi yang signifikan, misalnya harapan hidup. Karena tawaran warisan dari Inggris, standar Akuntansi India berfokus pada ke butuhan infestor. Pada tahun 1949, Institute of Chartered Accuntans in India (ICAI) dibentuk sebagai organisasi nasional para akuntan terdaftar  di India. Kemudian didirikan Accounting Standard Board (ASB) untuk merumuskan standar-standar akuntansi di india. ICAI merupakan anggota penuh IFAC dan diharapkan untuk mempromosikan IFRS agar tercapai konvergensi akuntansi. Seperti halnya telah diketahui, ASB memberikan pertimbangan untuk IAS dan IFRS yang diterbitkan oleh IASB serta mencoba sedapat mungkin untuk mengimplementasikan kedalam standar-standar mereka. Dengan mempertimbangkan lingkungan India.

Menanggapi hal itu, Sunil Goyal, Presiden ICAI berkata “ini berita baik bagi kita karena reformasi sektor keuangan secara tidak langsung menyatakan bias yang lebih besar dalam akuntabilitas dan transparansi. Ketika reformasi keuangan di India berlanjut, kita akan melihat bahwa nilai-nilai ini disebarkan melelui standar Akuntansi India.

3.2.2        Malaysia

Malaysia pertumbuhan pesat selama 30 tahun terakhir. Juga tingkatkemiskinan Malaysia berkurang, serta ketimpangan penghasilan menurun. Prospek tahun-tahun mendatang adalah baik. Seperti contohIndonesia, sistem hukum Malaysia berasal dari Inggris. Dapat diduga bahwa sistem akuntansinya juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan informasi para investor. The Malaysian Institute of Accountans (MIA) didirikan pada tahun 1967 sebagai otoritas regulastori profesi akuntansi. Tetapi, Malaysia merenstruksi sistem akuntansinya pada tahun 1997 dengan finansial Reporting Act, yang menciptakan Financial Reporting Foundation (FRF) dan Malaysian Accounting Standard Board (MASB). FRF mengawasi pekerjaan MASB tetapi tidak terlibat dalam proses penetapan standar. MASB merupakan sebuah badan independen yang dibentuk untuk mengembangkan dan menerbitkan standar-standar akuntansi di Malaysia. Rerangka baru ini menciptakan sebuah proses penetapan standar yang independen yang mewakili semua pihak yang relevan, termasuk penyusuns, pemakai, regullator, dan akuntan.

MASB merupakan pendukung kuat konvergensi international dan karena itu telah mengadopsi 26 dari 32 standar dari IFRS yang sesuai sebelum dilakukan revisi oleh IASB pada tahun 2003 dan 2004. Karena kebijakannya konversi dengan IFRS, MASB bekerja untuk secara ketat mempertahankan kata demi kata standar-standar IFRS asli. Setiap perubahan hanya dibuat untuk mengubah prinsip-prinsip yang mendasari standar asli. Dengan demikian MASB bertindak untuk melestarikan struktur dan standar alsi dan dengan jelas menyatakan nya dalam setiap tambahan.

3.3              Akuntansi Latin

Aroma yang khas akuntansi Latin dapat ditemukan pada sejumlah negara berkembang, terutama Brazil, Cili, Kolumbia, Meksiko, Peru, dan Uruguay. Akuntansi latin cenderung relatif lebih konservatif dan sekretif atau kurang transparan dibanding dengan akuntansi negara-negara Anglo-American.

3.3.1        Brasil

Seperti Prancis dan Itali, Brasil juga memberikan preferensi kepada kebutuhan informasi oleh kreditor dan otoritas pajak. Meskipun epentingan opara investor domestik dan asing di perusahaan-perusahaan Brasil yang terdaftar di bursa efek mengalami peningkatan, hal ini masih belum ditanggapi secara signifikan jika dipandang dari sikap terhadap akuntansi dan disklosur. Pengaruh pemerintah, undang-undang perusahaan, dan regulasi perpajakan terhadap akuntansi adalah sangat fundamental. Warisan budaya Brasil yang merupakan bekas kolonial Protugal, merupakan faktor yang sangat berpengaruh.

Meskipun undang-undang komersial telah ditetapkan  pada tahun 1950, undang-undang korporasi 1976 masih tetap memuat persyaratan dasar yang mengatur penyususnan laporan keuangan dan disklosur untuk perusahaan publik. Commissao de Vakores Mobiliarios (CVM), regulator pasr modal, merumuskan standar akuntansi untuk perusahaan yang terdaftar dipasar saham. Pasar saham, walaupun relatif kecil dibanding dengan yang ada di AS dan Inggris, merupakan salah satu pasar utama di Amerika Latin. Memang, sejumlah perusahaan Brasil sekarang terdsaftar di pasar-pasar saham AS.

Profesi akuntansi di Brasil tidak berkembang sebaik dinegara-negara Anglo-Saxon, tetapi lembaga untuk para akuntan Brasil, the Instituto Brasileirode Contabilidadee, atau federal Accounting Council, menerbitkan standar-standar semacam ini, menjadi wajib bagi perusahaan yang terdaftar, dan secara umum nampak bahwa CVM cenderung untuk mengandalkan profesi akuntansi untuk menyusun standar akuntansi.

3.3.2        Argentina

Secara historis, akuntansi Argentina ini berfokus pada pertemuan kebutuhan kreditor dan otoritas pajak. Hukum dagang Argentina menuntut senmua perusahaan untuk memberikan lapioran tahunan, dan perusahaan publik jika harus menerbitkan stetment kuartalan. Sistem akuntansi Argentina adalah khas bagi Amerika Latin. Standar akuntansi ditetapkan oleh the Argentine Federation of Expert Council on Economies (FACPCE), tetapi struktur FACPCE berbeda dengan struktur negara latin lainnya. FACPCE terdiri dari 24 dewan consejos yang terpisah yang berkumpul untuk menyetujui Thecnical Resolusion (TR), yang menghubungkan norma-norma akuntansi mengenai subyek-subyek tertentu yang disetujui. Masing-masing dewan yuriridikasi Argentina menentukan TR seperti amandemen untuk daerah masing-masing. Hasilnya, konvergensi diseluruh negara hanya dapat dicapai jika setiap yuridikasi mengadopsi standar tanpa modifikasi. Karena sifat individualis masing-masing daerah, perlakuan tersebut mempunyai potensi untuk sangat bervariasi. Untungnya kebanyakan TR telah diadopsi tanpa memodifikasi.

Argentina juga memperlihatkan kekacauan mengenai siapa yang dapat menerbitkan undang-undang tentang standar akuntansi. Pertimbangan berikut karena tingkat inflasi di Argentina paa masa lalu tinggi, tingkat harga umum (GPL) telah menjadi pertimbangan pokok dalam memformulasikan standar akuntansi. Secara khusus, akuntansi GPL di Argentina mengijinkan Argentina menyesuaikan jumlah saldonya pada laporan keuangan mereka untuk mencerminkan daya beli. Tetapi pemerintah nasional menerbitkan dekrit kepada lembaga-lembaga regulatori Argentina, seprti CNV dan bank sentral, bahwa mereka jangan lagi menerima laporan keuangan yang disesuaikan GPL. Meskipun FACPCE merasa dekrit tersebut bertentangan dengan undang-undang, tetapi memodifikasi akuntansi GPL sedemikian rupa sehingga penggunaannya bersifat opsional jika inflasi lebih rendah dari 8%. Jika inflasi meningkat 8%, Argentina akan kebingungan mengemai undang-undang mana yang akan diikuti. FACPCE berupaya kearah konvergensi IFRS. Meskipun telah banyak amandemen yang telah dibuat untuk mengeliminasi perbedaaan, Argentina yakin bahwa masih akantetap terdapat perbedaan karena ada sejumlah isu yang tidak tercakup dalam IFRS.

3.3.3        Meksico

Mekxiko memberikan preferensi terhadap informasi yang dibutuhkan oleh kreditor dan otorisasi pajak. Sistem hukum Meksiko yang berasal dari Prancis merupakan faktor yang signifikan dalam preferensi ini. Sejak terbentuknya North American Free Trade Agreement (NAFTA), perkembangan ekonomi Meksiko membaik. Tetapi, dengan semakin membaiknya posisi sejumlah negara diarea global, penting bagi Meksiko dipengaruhi oleh Prinsip-prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) dan standar-standar auditing AS. Banyak perusahaan Meksiko yang berusaha terdaftar pada bursa terbesar dunia. Cenderung mereka pada standar akuntansi AS meningkat sejak terbentuknya NAFTA. Akan tetapi Meksiko sering berpaling ke IFRS jika standar akuntansi AS tidak memenuhi kebutuhan Meksiko.

Konstitusi Meksiko menetepkan asosiasi profesional untuk mengatur bidang kegiatan mereka masing-masing. Masyarakkat akuntansi diseluruh negeri tersebut mendelegasi kapasitas regulatori mereka ke IMCP, yatu institusi mandiri di Meksiko yang mengawasi profesi akuntansi. IMCP membentuk persyaratan pendidikan, melakukan investigasi, dan mengawasi pengaturan profesional.

Pada tahun 2001, IMCP membentuk Mexian Council for Research and Development of Financial Reporting Standars (CINIF). Institusi ini bertanggungjawab untuk menciptakan standar akuntansi yang sejalan dengan IFRS. PABU aktual akan tetap efektif sampai dengan PABU tersebut dimodifikasi atau diganti, tetapi hak untuk menganalisis, mengevaluasi, memodifikasi dan menerbitkan PABU telah ditransfer ke CINIF. Pada 1 Mei 2004, standar yang diterbitkan oleh IMCP diserahkan ke CINIF yang sekarang merupakan institusi yang bertugas mengkaji dan menerbitkan PABU Meksiko yang baru. Pada awal 2005, kurang lebih 70% PABU berjalan dengan standar-standar internasional.

3.4              Akuntansi Asia

Banyak negara yang berkembang di Asia yang merupakan bekas daerah kolonial. Negara-negara ini meliputi:

3.4.1        China

Terjadi pergeseran baesar di China dari fokus utama kebutuhan informasi pemerintah, yaitu kebutuhan mengenai perencanaan dan perpajakan nasional. Kebutuhan pemakai yang lebih luas yang meliputi kebutuhan investor, kreditor, dan manajmeen perusahaan. Pendekatan pengambilan keputusan yang lebih berorientasi makro, yang tentu saja merupakan tindakan yang sulit mengingat telah mengakarnya tradisi regulasi rinci dan keseragaman di China. Lagi pula, kondisi ini nampaknya konsisten dengan nilai-nilai budaya China yang telah mapan dan karena itu akan sulit untuk diubah.

Republik Rakyat China (RRC) merupakan sebuah negara komunis. Karena itu pemerintah melalui unsdang-undang yang disahkan oleh Kongres Rakyat Nasional, mempunyai pengaruh yang kuat terhadap akuntansi dan auditing. Meskipun skipun sajarah akuntansi dapat dilacak 2000 tahun lalu, baru pasda awal 1900-an pembukuan double-entry diperkenalkan. Pada tahun 1940-an sistem akuntansi berorientasi Barat diterapkan pada koorperasi-koorperasi besar, dan pengajaran di Universitas semakin dipengaruhi oleh ide-ide dari Inggris dan AS. Tetapi, berdirinya RRC pada tahun 1949 membawa perubahan pendekatan secara dramatis dengan diperkenalkannya akuntansi gaya Uni Sovyet dan penekanan pasda keseragaman serta pengendalian terpusat terhadap perencanaan nasional.

Pada tahun 1978, pendekatan ini mulai dimodifikasi seiring kenbian “pintu terbuka” China kepada dunia luar serta program moderenisasinya. Ide-ide dari negara Barat juga seluruh dunia dibutuhkan untuk membantu China dalam mempromosikan konsepnya tentang ekonomi pasar sosialisasi yang berbasis pada perencanaan pusat dan kepemilikan publik, tetapi dengan pasar yang sekarang memainkan peran yang semakin penting.  Gerakan dan reformasi ekonomi menuju ekonomi yang lebih berorientasi pasar telah menimbulkan serangkaian rreformasi akuntansi. Undang-undang Akuntansi RRC, yang diadopsi 1985 dan diversi 1993 dan juga 1999, menetapkan prisip-prinsip umum mengenai sifat dan peran akuntansi serta memberdayakan Ministry Of Finance (MOF) untuk menerbitkan standar akuntansi.

Pada tahun 1992, standar akuntansi dasar untuk perusahaan bisnis, yang merupakan rerangka konseptual akuntansi RRC, diterbitkan. Awal 1993, disusun standar-standar akuntansi khusus mengenai berbagai macam topik dengan menerbitkan standar-standar akuntansi. Tahun 1998, aturan-aturan lama yang dapat diterapkan untuk perusahaan saham gabungan (joint stock compainesi) diganti dengan menerbitkan Accounting System for Joint Stock Limited Enterprises. Setelah dilakukannya revisi terhadap Undang-undang Akuntansi 1999, dewan negara RRC juga menerbitkan Financial Accounting and Reporting Rules (FARR) for Enterprices yang memperbaharui defenisi-defenisi aset, utang, modal pemilik, pendapatan, dan biaya yang sebelumnya ditetapkan di Basic Standard. FAAR juga merinci komponen-komponen laporan keuangan, yang meliputi laporan arus kas, neraca, dan laporan hasil usaha.

Standar akuntansi yang baru, yang disusun sebagai standar dasar dan serangkaian standar khusus, mencerminkan sebuah perubahan besar mengenai pendekatan dalam akuntansi Cina dalam arti bahwa semua perusahaan sekarang dituntut untuk mematuhi serangkaian prinsip akuntansi terpadu. Tapi yangpaling signifikan adalah isi standar akuntansi baru. Isi nya mencerminkan era baru akuntansi Cina, yaitu akuntansi yang didasarkan pada pendekatan berorientasi pasar-Barat dan bukan lagi gaya Uni Sovyet.

Akuntansi dana berbasis pada kesamaaan sumber dana dengan aplikasi dana, telah dihapus dan diganti dengan persamaan akuntansi, dimana aset sama dengan persamaan  utang ditambah modal atau ekuitas pemilik. Dalam membuatt perubahan ini kepentingan kelompok pemakai yang lebih luas selain pemerintah menjadi diakui, yaitu investor, kreditor, dan manajemen perusahaan. Sekarang informasi akuntansi harus memenuhi lebih bnayak tuntutan, dan bukan hanya tuntutan pengendalian ekonomi makro nasional.

Melalui MOF dan lembaga akuntansi resmi lainnya yaitu the departement of administration of accounting affairs (DAAA), bersikap tegas dalam reformasi akuntansi, wajar untuk dikatakan bahwa organisasi-organisasi akuntasni, tterutama the accounting sosiety of china, sebuah badan yang melakukan riset mengenai pendidikan, praktik, dan teori akuntansi, telah memaikan peran advisori yang penting. Sosiety tersebut, yang didirikan tahun 1980, pada tahun 1987 membentuk kelompok penelitian mengenai standar dan teori akuntansi dengan mayoritas anggautannya terdiri dari para profesor universitas. Kantor-kantor akuntansi internasional, terutama Deloitte Touche Tohmatsu, telah mempunyai pengaruh. Dalam hubungan nya dengan sisi praktik, fungsi auditing yang dihapus setelah pendirian RRC, baru bangkit lagi 1983 dengan iddirikannya Administrasi Audit Pemerintah. Demikian juga, the Chinese Institute of Cretified Public Accountants baru didirikan lagi oleh pemerintah 1988. Dengan pesatnya reformasi akuntansi, akhir-akhir ini Cina mengalami kekurangan akuntan

3.4.2        Indonesia

Menurut sejarah, sistem akuntansi Indonesia berdasarkan pasda sistem akuntansi Belanda dikarenakan adanya pengaruh Belanda terhadap negara ini. Ketika hubungan kedu negara memburuk, Indonesia berpaling pada praktik akuntansi AS. Sejak tahun 1960, pengiriman tugas belajar akuntansi untuk para mahasiswa bukan lagi ke Belanda, melainkan ke AS yang padsa awalnya ke Universitas Illiois. Sampai sekarang kiblat pendidikan akuntansi masih ke AaS, sehingga Standar Akuntansi Keuanagan tahun 2007 masih mnjadikan PABU AS sebagai acuan.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) didirikan pada tanggal 23 Desember 1957, ini guna membuimbing para akuntan di Indonesia. Pengurus nya adalah seorang lulusan Belanda dan empat orang alumni Universitas Indonesia yang merupakan akuntan lulusan pertama.

Pada tahun 1970an, IAI menciptakan kode etik dan mengadopsi standar-standar dan prinsip akuntansi Indonesia berfokus pada kebutuhan informasi para investor. Tahun 1974, IAI membentuk Komite Standar Akuntansi Keuangan (KSAK) untuk menetapkan standar-standar akuntansi. Pada tahun ini terbitlah Prinsip Akuntansi Indonesia yang berisi 30 prinsip akuntansi.

Muali tahun 1970, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, bahkan luar biasa baik untuk sepuluh tahun terakhir menjelang krisis  keuangan. Dari tahun 1970an sampai 1981, rerata pertumbuhan ekonomi mencapai hampir 8% dengan trend yang meningkat. Tetapi pertumbuhan ekonomi tersebut tidak diiringi oleh perkembangan praktik akuntansi. Salah satu penyebabnya adalah kurang dihargainya profesi pendidik pada saat itu.

Krisis keuangan asia pada tahun 1997 tak terkecuali juga melanda Indonesia dan menyebabkan negara tersebut kembali ketingkat kemiskinan sebelumnya. Indonesia tidak mampu untuk segera bangkit dari keterpurukan akibat krisis ini. Dugaan penyebab terjadinya krisis asia adalah karena kronisme ini “memberdayakan” pengusaha untuk melanggar aturan yang telah ditetapkan. Sejak itu, Indonesia sudah melaksanakan sejumlah reformasi politik dan sosial yang memberikan kemiskinan sebelum krisis.

Pada tahun 1994, KSAK direkronstitusi sebagai Dewan Stansar Akuntansi Keuanagn (DSAK) yang lebih independen. Sekarang DSAK bekerja untuk mengkonvergensi standar-standar akuntansi Indonesia terhadap IAS/IFRS. Sejak 1994 samai Januari 2007, DSAK telah menyususn 57 akuntasi dengan rincian;

  1. 28 standar mengacu pada IAS/IFRS
  2. 20 standar mengacu pada PABU AS
  3. 1 standar  mengacu pada standar akuntansi Bahrain
  4. 8 standar akuntansi dibuat sendiri

Bank pembangunan Asia pada tahun 1999 mengakui bahwa 90% PSAK sama dengan IAS, sehuingga dapat dikatakan bahwa sejak dari semula PSAK cukup banyak mengikuti standar akuntansi internasional. Filiphina sudah mengadopsi IFRS kata demi kata. Malaysia dan Thailand untuk standar lokalnya sebagian telah mengadopsi IFRS kata demi kata sedangkan sebagian standar lain masih terdsapat perbedaan. Indonesia masih dalam tahap mengacu.

3.4.3        Thailand

Thailand adalah negara satu-satunya yang tidak pernah dijajah. Tetapi transparansi nilai-nilai sistem akuntansinya setrta kebutuhan informasinya banyak menyerupai negara-negara Anglo-American. Setelah krisis keuanagn 1997, thailan melaksanakan reformasi untuk meningkatkan pengaturan korporasi dan semakin menggairahkan kompetisi. Ekonomi thailan pulih dengan cepat dan sejak itu mengalami pertumbuhan berkelanjutan. Tingkat kemiskinan juga berkurang sebagai akibat dari menguatnya ekonomi.

Standar akuntansi diterbitkan oleh Institude of Certified Accountants and Auditors of Thailand (ICAAT) yang didirikan 1948. Tetapi standar akuntansi Thailand harus disetujui oleh Departemen Perdagangan dan dikajin kesesuaianya dengan undang-undang sebelum perusahaan diminta untuk mengadopsinya. Sampai dengan tahun 2006 ICAAT telah mengadopsi 21 standar akuntansi internasional. Komisi Bursa Sekuritas Thailand menuntut semua perusahaan yang terdaftar di Stock Exchange of Thailand (SET) untuk direview oleh auditor eksternal yang independen. Perusahaan yang terdaftar di SET harus mematuhi satu persatu persyaratan disklosur yang ketat.

Tuntutan ini menggambarkan fokus hailand pada pemenuhan kebutuhan informasi para investor. Disamping itu, telah diputuskan bahwa pengawasannya terhadap perusahaan yang terdaftar akan ditransfer dari Departemen Perdagangan ke Thai SEC yang akan menjadikannya dalam satu organisasi yang mengatur dan melaksanakan undang-undang untuk perusahaan yang terdaftar.

3.5              Akuntansi Eropa Timur

Akuntansi Eropa Timur secara historis didasarkan pada konsep sosial mengenai ekonomi terencana. Dengan demikian akuntansi mereka mengarah kekebutuhan otoritas pajak dan hanya sedikit berfokus pada pencerminan laba perusahaan. Tetapi, pada akhir ini Eropa Tomur telah mencoba untuk beralih dari negara sosialis yang dikendalikan pusat kekekonomi pasar gya barat.

3.5.1        Polandia

Polandia memulai transisinya keekonomi pasar pada tahun 1990 dengan menggunajkan apa yang sekarang disebut model shock therapy, yang mengandung arti bahwa semua reformasi dilaksanakan secara serentak sehingga menimbulkan kejutan (shock). Tujuan Polandia sebenarnya adalah untuk membentuk basis ekonomi pasar yang diharapkan selesai hanya dalam waktu satu tahun dengan menciptakan institusi-institusi yang diperlukan untuk menswastakan ekonomi.

Transisi mereka dimualai dengan kondisi-kondisi yang sulit. Seperti inflasi yang tinggi, Polandia muncul sebagai salah satu dari opara leader negara-negara transisi. Kemiskinan dan pengangguran masih tetap tinggi di Polandia. Tetapi negara ini berkembang terus. Mungkin catatan yang paling penting adalah masuknya Polandia ke Uni Eropa pada tahun 2004.

Dibawah rejim komunis, akuntansi digunakan untuk meregulasi penggunaan sumber-sumber negara dan mencegah pencurian aset rpublik. Departemen Keuangan menciptakan akuntansi untuk mengendalikan kiprah perusahaan Individual. Akuntansi Sovyetb diintroduksi padsa tahun 1953-1954, yang mengalokasikan surplus untuk mendanai kegiatan negara. Dengan demikian, akuntansi tidak digunakan untuk mengukur laba atau efisiensi, melainkan untuk membantu pemerintah dalam mengallokasikan kelebihan dana keberbagai kegiatan negara. Ukuran kinerja hanya digunakan untuk menentukan seberapa baik perusahaan mencapai target negara mengenai surplus. Walaupun tidak ada hukuman terhadap kegagalan, perusahaan yang gagal akan mendapat kecaman dari Partai Komunis.

Sistem akuntansi Polandia mengalami transisi dlam 3 tahap: 1991, 1994, dan 2000. Dekrit Akuntansi 1991 diterbitkan oleh departemen Keuangan untuk memberikan aturan-aturan antara fasilitasi transisi ekonomi dengan rencana ekonomi pasar. Dekrit ini dibuat tanpa konsultasi dengan para opemekai informasi keuangan yang berbeda dan dikecam keras sebagai tidak bermanfaat. Karena mengandung banyak inkonsistensi antara dekritb tersebut dengan undang-undang auditor dari semula sebagai pengukur ketaatan pajak menjadi pengukur nilai ekonomis sesungguhnya dari satu entitas. Ini mencerminkan pergeseran dari pajak ke orientasi pasar.

Accounting Act tahun  1994 diterbitkan untuk membawa akuntansi Polandia menjasi lebih dekat dengan standar-standar Uni Eropa. Polandia mengadopsi ide mengenai “pandangan yang benar dan wajar” dan menerbitkan standar-standar untuk memberikan jembatan dalam sistemnya. Accounting Act menghilangkan persyaratan untuk menggunakan sebuah bagan akun yang telah ditetapkan dan memberikan perusahaan peluang untuk menyuisusn sendiri rencana akuntansinya. Mengotorisasi bursa sekuritas untuk menciptakan aturan-aturan untuk perusahaan yang terdaftar, terutama dalam bidang disklosur. Accounting Act tahun 2002 diterbitkan untuk menjadikan standar akuntansi Polandia lebih sejalan dengan IFRS. Juga mnciptakan aturan pasar pada bidang yang semula hanya diatur dengan undang-undang pajak.

Polandia yang masuk UE menenggarai sebuah langkah besar bagi negara yang ditunjukkan dengan adanya serangkkaian persyaratan masuk yang ketat. Untuk menjadi anggota UE harus mengkonvergensi persyaratan keuangan mereka dengan persyaratan UE dan IFRS. Setelah itu negara dituntut segera mengikuti aturan UE tanpa periode transisi. Polandia dalam keanggiotaan UE menggambarkan upaya negara untuk menjadi sebuah ekonomi pasar. Meskipun perusahaan lokal menhadapi tantangan dalam mengadopsi banyak amandemen baru, struktur telah tersedia untuk membantu Polandia berhasdil dalam menciptakan ekonomi pasar. Sebagai bagian dari UE, Polandia mengadopsi IFRS pada tahun 2005.

3.5.2        Rusia

Dalam Rusia, perusahaan-perusahaan baru adlah rendah dibanding ekonomi-ekonomi lain. Banyak unit-unit produksi gaya Sovyet yang merugi tetap aksis. Pemerintah memegang kendali tunggal atas sistem akuntansi sebagai akibattuk mencatat masukan dan keluaran. Jadi, standar tersebut tidak banyak memberikan cerminan Rusisa cenderung merendahkan pendapatan untuk mnegurangi beban pajak, tetapi kemudian meninggalkan pendapatan agar nampak menguntungkan. Secara umum Departemen Keuangan dari latar belakang sosialnya. Hal ini diformulasikan unutuk menciptakn regulasi akuntansi.

Bank Central Federasi Rusia (CBRF) bertanggungjawab untuk menciptakan standar-standar akuntansi dan auditing untuk bank dan lembaga kredit. CBRF juga memonitoring kegiatan mereka serta menentuakan persyaratan modall minimum.

            Pada tahun 2002, perdana mentri Rusia mengumumkan bahwa perusahaan dan bank Rusia akan diminta untuk menyusun laoporan keuangan sesuai dengan IFRS mulai 2004. Terutama semua laoporan konsolidasinya oleh perusahaan dan bank harus disusun berdasarkan IFRS. Laporan keuangan bank individual (bukan Konssolidasi) juga harus disusun berdasarkan IFRS, tetapi laopotan keuangan perusahaan individual nya harus gttetap disusun berdasarkan PABU Rusia.

Sebagian besar perusahaan terdaftar di Rusia telah mneyususn laporan berbasis pada ekonomi terencana. Konvensi Rusia ke IFRS merupakan sebuah upaya untuk menarik investasi sesuai dengan rekomendasi ekonomi. Walau usaha perdana mentri pantas dihargai, banyak yang percaya bahwa perusahaan Rusia tidak akan mampu menyelesaikan tepat waktu yang disebnabkan karena besrnya perubahan dan biaya yang dibutuhkan.

3.5.3        Repoblik Cekoslawakia

Republik Cekoslowakia (Ceko) memperoleh kemerdekaan pada tahun 1993 dan mengikuti Polandia dalam mengimplementasikn model shock therapy dalam mengubah ekoniminya menjadi ekonomi pasar. Meskipun berhasil pada tahun pertama, Ceko mengalami permasalahan matauang pada 1996, yang menuntut ceko untuk melaksanakan kebijakan uang ketat. Ceko masuk UE pada tahun 2004. Tahun 1993 RC mengintroduksi sistem akuntansi dan pajak yang baru. Masukknya Ceko ke UE merupakan langkah besar bagi negara karena diperlukannya srangkaian persyaratan tambahan yang ketat.

Sebagai bagian UE, ceko pada tahun 2005 mengadopsi IFRS. Tantangan cdeko sekarang adalah terus malanjutkan perubahan sebagai gangguan tetapi gagasan. Konversi ke IFRS akan menuntut upaya perusahaan agar menanmkan sebuah sistem baru adalah proses pengukuran perusahaan.

Tinggalkan komen